Gempa Magnitudo 5,3 Guncang Sigi Sulteng, 256 Orang Mengungsi

 

Sebanyak 256 orang warga di Desa Kamarora B, Kecamatan Nokikalaki, Sigi, Sulteng, mengungsi akibat gempa M5,3 yang mengguncang wilayah tersebut. (Liputan6.com/ Dok. BPBD Sulteng)
Sebanyak 256 orang warga di Desa Kamarora B, Kecamatan Nokikalaki, Sigi, Sulteng, mengungsi akibat gempa M5,3 yang mengguncang wilayah tersebut. (Liputan6.com/ Dok. BPBD Sulteng)

INDToday.ID, Sigi - Gempa bermagnitudo 5,3 yang mengguncang wilayah Desa Kamarora B, Kecamatan Nokikalaki, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, pada Minggu pagi kemarin (6/8/2023) pukul 09.44 Wita telah menyebabkan sebanyak 256 warga mengungsi. Meski begitu, berita baik datang dari Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Provinsi Sulteng, Andy A Sembiring, yang memastikan tidak ada korban jiwa akibat gempa tersebut.

"Anda tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini, namun 256 jiwa mengungsi. Kami meminta warga tetap waspada terhadap gempa susulan," kata Andy.

Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Sulteng bekerjasama dengan BPBD Kabupaten Sigi dan aparat desa setempat masih melakukan penilaian dan memberikan bantuan kepada warga di lokasi terdampak bencana. Saat ini, yang dibutuhkan warga adalah makanan siap saji, selimut, dan kelambu.

Dari 256 orang yang mengungsi, terdapat 19 balita, 16 lansia, dan dua ibu hamil. Mereka tersebar dalam 64 keluarga yang menempati 23 titik tenda pengungsian akibat gempa susulan. Selain itu, berdasarkan laporan sementara BPBD Sulteng, terjadi kerusakan pada 10 unit rumah warga di Desa Lembantongoa, Kecamatan Palolo. Jenis kerusakan yang dialami adalah retakan pada bagian dinding, dan tiga unit rumah tidak dapat dihuni karena rusak berat.

Sebelumnya, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah merilis informasi mengenai gempa bumi berkekuatan 5,3 yang terjadi di Kabupaten Sigi. Episentrum gempa berada di darat, tepatnya pada koordinat 1,19 lintang selatan dan 120,26 bujur timur, sekitar 47 kilometer timur laut Sigi, dengan kedalaman 16 kilometer. BMKG juga mengonfirmasi bahwa gempa tersebut tidak berpotensi menyebabkan tsunami.

Setelah gempa utama, BMKG mencatat adanya 33 kali aktivitas gempa susulan di sekitar wilayah episentrum. Rentang magnitudo gempa susulan berkisar antara 3 hingga 5.

Kepala BPBD Provinsi Sulteng, Andy A Sembiring, mengimbau kepada seluruh warga di wilayah tersebut untuk tetap waspada terhadap kemungkinan gempa susulan. Warga diminta untuk menghindari bangunan yang retak atau rusak akibat gempa demi menjaga keselamatan diri sendiri dan keluarga.

Masyarakat diharapkan tetap mengikuti perkembangan informasi dari BMKG dan pihak berwenang terkait bencana gempa bumi. Semoga bantuan dan dukungan berbagai pihak dapat segera mencapai para pengungsi dan membantu proses pemulihan daerah terdampak. Kita berdoa agar tidak ada lagi korban jiwa dan kerusakan lebih lanjut akibat gempa ini. Semoga keadaan segera pulih, dan warga dapat kembali menjalani aktivitas sehari-hari dengan aman dan tenteram.





Posting Komentar

Tambahkan Komentar Anda

Lebih baru Lebih lama