Pernyataan Kontroversial Politisi Senior PDIP Tentang Gibran Rakabuming Raka Memancing Kritik

Panda Nababan dan Gibran
Panda Nababan dan Gibran. (Kolase Kompas)

INDToday.ID, Politik - Sebuah pernyataan kontroversial dari politisi senior PDIP, Panda Nababan, tentang Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, telah menimbulkan kecaman dari berbagai pihak. Pernyataan tersebut diucapkan dalam sebuah diskusi bersama Budi Arie Setiadi mengenai putusan Mahkamah Konstitusi (MK) terkait batas usia presiden yang di bawah 40 tahun.
Dalam diskusi tersebut, Budi menyampaikan bahwa keputusan MK mengenai batas usia presiden memiliki risiko politik, termasuk peluang Gibran untuk menggantikan posisi ayahnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi). Menanggapi hal ini, Panda Nababan menyebut Gibran sebagai "anak ingusan" yang masih membutuhkan proses yang panjang seperti yang dilalui oleh Jokowi sebelum maju sebagai calon presiden.

Panda Nababan, yang memiliki nama lengkap Pandapotan Maruli Asi Nababan, lahir pada 14 Februari 1944 di Siborongborong, Tapanuli, Sumatra Utara. Sebelum terjun ke dunia politik, Panda adalah seorang jurnalis senior yang pernah bekerja di beberapa media massa terkemuka. Pengabdian dan dedikasinya dalam bidang jurnalisme membuatnya meraih penghargaan jurnalistik Hadiah Adinegoro pada 1976.

Pada tahun 1993, Panda Nababan memulai karir politiknya dengan bergabung dengan Partai Demokrasi Indonesia (PDI). Setelah kemelut kepemimpinan yang dihadapi PDI pada tahun 1998, ia memilih bergabung dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Sejak itu, Panda telah beberapa kali menjabat sebagai anggota DPR RI dari Fraksi PDIP.

Namun, pada tahun 2012, Panda Nababan diberhentikan sebagai anggota DPR setelah tersangkut kasus korupsi terkait suap cek perjalanan dalam pemilihan Deputi Senior Bank Indonesia (BI). Ia divonis oleh Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jakarta dengan hukuman 1 tahun 5 bulan penjara. Panda menjalani masa tahanan di LP Klas I Cipinang, Jakarta Timur, dan dibebaskan pada Mei 2012.

Pernyataan kontroversial Panda Nababan tentang Gibran Rakabuming Raka telah memancing kritik dari berbagai pihak. Beberapa pihak menilai pernyataan tersebut tidak pantas dan tidak menghormati seorang pemimpin muda yang sedang berusaha membangun karir politiknya. Sementara itu, pendukung Panda Nababan berpendapat bahwa pernyataannya merupakan pengingat bahwa dalam dunia politik diperlukan pengalaman dan proses yang matang sebelum maju sebagai calon pemimpin.

Kontroversi ini menjadi sorotan publik, mengingat posisi Gibran Rakabuming Raka sebagai Wali Kota Solo dan putra dari Presiden Jokowi. Diskusi mengenai calon-calon potensial untuk pemilihan presiden mendatang semakin memanas seiring dengan semakin dekatnya waktu pemilihan presiden. Sementara itu, Panda Nababan tetap menjadi figur yang kontroversial dalam dunia politik, dengan catatan baik sebagai jurnalis senior maupun kasus korupsi yang melibatkan dirinya.

Dalam beberapa waktu mendatang, pernyataan dan tindakan politisi senior seperti Panda Nababan akan terus menjadi perhatian publik, sementara Gibran Rakabuming Raka dan karir politiknya akan diuji oleh tantangan dan harapan masyarakat.

Posting Komentar

Tambahkan Komentar Anda

Lebih baru Lebih lama