Kenaikan Harga Ayam dan Telur Picu Perhatian Menteri Perdagangan

Foto: dok. Kemendag
Foto: dok. Kemendag


INDToday.ID, Ekonomi - Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan (Zulhas) telah melakukan peninjauan terhadap ketersediaan dan harga barang kebutuhan pokok (bapok) di Pasar Bandarjo, Semarang, Jawa Tengah. Ia menyampaikan bahwa terjadi kenaikan harga pada telur dan daging ayam ras akibat pasokan yang kurang.

"Dalam perayaan Tahun Baru, Natal, dan Lebaran 2022, harga ayam sangat rendah, yaitu sebesar Rp 33.000/kg, sehingga berdampak merugikan bagi para pedagang. Karena pedagang mengalami kerugian, ayam dipotong atau dijual sebelum mencapai ukuran besar. Akibatnya, saat ini terasa adanya kelangkaan pasokan. Jika pasokan terbatas, maka harganya naik," ungkapnya dalam keterangan tertulis pada Sabtu (1/7/2023).

"Mudah-mudahan dalam waktu 2-3 minggu ke depan, harga akan normal kembali," tambahnya.


Berdasarkan hasil pantauan di Pasar Bandarjo pada Jumat (30/6), tercatat harga beras medium sebesar Rp 12.000/kg, gula pasir Rp 14.000/kg, dan minyak goreng curah Rp 14.400/liter. Sementara itu, harga minyak goreng merek MINYAKITA berkisar antara Rp 14.000-16.000/liter, dan minyak goreng kemasan premium seharga Rp 19.000/liter.

Harga daging sapi mencapai Rp 130.000/kg, daging ayam ras seharga Rp 39.000/kg, dan telur ayam ras dijual sebesar Rp 29.000/kg. Selain itu, harga bawang merah mencapai Rp 40.000/kg, tepung terigu Rp 12.000/kg, cabai merah keriting Rp 35.000/kg, cabai merah besar Rp 40.000/kg, cabai rawit merah Rp 25.000/kg, bawang putih kating Rp 35.000/kg, dan bawang putih honan Rp 35.000/kg.

Zulhas juga memberikan saran kepada masyarakat yang ingin memperoleh bapok dengan harga yang lebih terjangkau untuk berbelanja di pasar rakyat. Menurutnya, berbelanja di pasar rakyat juga dapat membantu pedagang kecil.


"Saya mengimbau, terutama kepada ibu-ibu, harga bapok yang paling terjangkau dapat ditemukan di pasar rakyat atau pasar tradisional. Selain harganya ekonomis, kita juga dapat membantu para pedagang kecil dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang berjualan di pasar rakyat," tutur Mendag.

Posting Komentar

Tambahkan Komentar Anda

Lebih baru Lebih lama