Penyebab Gempa Bumi Mag 6,4 Bantul Yogyakarta Terasa Kuat.

Endapan kuarter dan batuan berumur tersier yang lapuk serta bersifat urai, lunak, lepas, dan belum kompak memperkuat efek guncangan gempabumi mag 6,4 di Daerah Istimewa (DI) Yogyakarta. (Foto: Liputan6.com/Hendro/Istimewa)
Endapan kuarter dan batuan berumur tersier yang lapuk serta bersifat urai, lunak, lepas, dan belum kompak memperkuat efek guncangan gempabumi mag 6,4 di Daerah Istimewa (DI) Yogyakarta. (Foto: Liputan6.com/Hendro/Istimewa)


INDToday.ID, Yogyakarta - Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral mengungkapkan bahwa endapan kuarter dan batuan berumur tersier yang lapuk dan bersifat urai, lunak, lepas, dan belum kompak, memperkuat efek guncangan gempa bumi berkekuatan 6,4 magnitudo di Daerah Istimewa Yogyakarta. Kepala Badan Geologi, Sugeng Mujiyanto, menjelaskan bahwa wilayah tersebut umumnya terdiri dari dataran, dataran bergelombang, dan perbukitan bergelombang hingga terjal di bagian utara. Sebagian besar wilayah pantai terdiri dari tanah sedang (kelas D) dan tanah lunak (kelas E).

Endapan kuarter di Yogyakarta, termasuk Jawa Tengah, terdiri dari endapan aluvial pantai, aluvial sungai, dan batuan rombakan gunung api muda, serta batuan berumur tersier berupa batuan sedimen seperti batu pasir, batu lempung, batu lanau, dan batu gamping. Beberapa batuan berumur tersier dan batuan rombakan gunung api muda telah mengalami pelapukan. Terutama pada morfologi perbukitan yang terdiri dari batuan yang sudah lapuk, berpotensi terjadi gerakan tanah jika terjadi guncangan gempa bumi kuat dan curah hujan tinggi.

Berdasarkan data Badan Geologi, sebagian besar permukiman yang terkena dampak guncangan gempa bumi terletak di Kawasan Rawan Bencana (KRB) gempa bumi menengah hingga tinggi. Meskipun pusat gempa bumi terletak di laut, gempa tersebut tidak menyebabkan terjadinya tsunami. Namun, wilayah pantai selatan Yogyakarta dan Jawa Tengah termasuk dalam kategori rawan tsunami, dengan potensi tinggi gelombang tsunami di garis pantai mencapai lebih dari tiga meter.

Sugeng mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan mengikuti arahan serta informasi yang disampaikan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat. Dia juga menekankan agar masyarakat tetap waspada terhadap gempa susulan.


SMK Pariwisata Pracimanotor Rusak Akibat Gempa yang Terpusat di Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta (Dewi Divianta/Liputan6.com)
SMK Pariwisata Pracimanotor Rusak Akibat Gempa yang Terpusat di Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta (Dewi Divianta/Liputan6.com)


 Bangunan di daerah selatan Yogyakarta dan Jawa Tengah harus dibangun dengan konstruksi tahan gempa bumi guna menghindari risiko kerusakan. Selain itu, penting untuk memiliki jalur evakuasi yang memadai.

Karena wilayah selatan Yogyakarta dan Jawa Tengah termasuk dalam daerah rawan gempa bumi dan tsunami, perlu ditingkatkan upaya mitigasi melalui pendekatan struktural dan non-struktural. Sugeng juga menegaskan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi menimbulkan bahaya ikutan seperti retakan tanah, penurunan tanah, gerakan tanah, dan likuefaksi.

Sebelumnya, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan adanya gempa bumi yang terjadi di wilayah Samudera Hindia selatan Yogyakarta pada pukul 19.57 WIB. BMKG awalnya mencatat gempa tersebut berkekuatan 6,4 magnitudo dengan kedalaman 25 kilometer, namun kemudian diperbaharui menjadi 6,0 magnitudo dengan kedalaman 67 kilometer. Gempa tersebut menyebabkan kerusakan ringan pada beberapa rumah di Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah, dan satu unit rumah di Kabupaten Gunung Kidul, DIY.

BNPB mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan siap siaga menghadapi gempa susulan. Pastikan kekokohan struktur bangunan sebelum kembali masuk ke dalam rumah setelah gempa. Selain itu, disarankan untuk menyiapkan tas siaga bencana jika harus melakukan evakuasi ke tempat aman sementara. Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BNPB dan BPBD setempat telah bekerja sama melakukan pendataan dan pemantauan di wilayah terdampak.



Posting Komentar

Tambahkan Komentar Anda

Lebih baru Lebih lama