Pusat Penerangan TNI Menerangkan Alasan Pencopotan Baliho Ganjar Pranowo dan Menegaskan Netralitas TNI dalam Pemilu 2024

Pusat Penerangan (Puspen) TNI mengatakan pencopotan baliho Capres Ganjar Pranowo di Muara Teweh, Barito Utara, Kalimantan Tengah pada Sabtu (15/7) untuk menjaga netralitas TNI. (Puspen TNI)
Pusat Penerangan (Puspen) TNI mengatakan pencopotan baliho Capres Ganjar Pranowo di Muara Teweh, Barito Utara, Kalimantan Tengah pada Sabtu (15/7) untuk menjaga netralitas TNI. (Puspen TNI)


INDToday.ID, News - Pusat Penerangan (Puspen) TNI telah menjelaskan alasan di balik pencopotan baliho bakal calon presiden Ganjar Pranowo di Muara Teweh, Barito Utara, Kalimantan Tengah pada hari Sabtu (15/7). Tindakan tersebut dilakukan untuk menjaga netralitas TNI dalam konteks politik. Selain itu, Puspen TNI juga mengungkapkan bahwa baliho tersebut berada di lahan Makodim Muara Teweh.

"Upaya pencopotan banner dengan foto Balon Capres Ganjar Pranowo di lahan Makodim 1013/Mtw pada Sabtu, 15 Juli 2023, dilakukan guna menjaga netralitas TNI dalam Pemilu tahun 2024," kata Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI, Laksma Julius Widjojono, dalam keterangan resminya pada hari Minggu (16/7).

Puspen TNI menyatakan bahwa jauh sebelum memasuki tahun politik, Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono telah mengarahkan dan menekankan kepada prajurit TNI agar selalu berkomitmen netral dalam Pemilu 2024.

Panglima TNI menekankan lima hal, yang pertama adalah tidak memihak dan memberikan dukungan kepada partai politik manapun, termasuk pasangan calon yang diusung.

Kedua, tidak memberikan fasilitas atau sarana milik TNI kepada pasangan calon dan partai politik sebagai sarana kampanye.

Ketiga, keluarga prajurit TNI yang memiliki hak pilih dilarang memberikan arahan atau pengaruh dalam menentukan hak pilih.

Keempat, tidak memberikan tanggapan atau komentar terhadap hasil hitung cepat sementara yang disampaikan oleh lembaga survei.

Terakhir, tindakan tegas akan diambil terhadap prajurit TNI dan PNS yang terbukti terlibat dalam politik praktis, memihak, dan memberikan dukungan kepada pasangan calon dan partai politik.

Dalam keterangannya, Puspen TNI juga menjelaskan kronologi pencopotan banner dengan foto Ganjar yang terjadi pada 15 Juli 2023 sekitar pukul 17.45 WIB.

Pada sekitar pukul 09.49 WIB, Dandim 0103/Muara Teweh, Letkol Inf Edi Purwoko, menerima pesan WhatsApp dari putra Bupati Barito Utara, Ahmad Gunadi, yang memohon izin untuk memasang banner dalam rangka festival musik di lahan Kodim 1013/Mtw, dengan melampirkan foto lokasi yang dimaksud. Setelah melihat foto tersebut, Dandim merasa ada yang tidak wajar karena menyadari adanya banner dengan foto Ganjar di sebelahnya. Dandim kemudian memerintahkan Pasilog untuk berkoordinasi dengan Satpol PP dan Panwaslu Kabupaten Barito Utara guna mencopotnya.

Pencopotan tersebut sebelumnya menjadi viral dalam sebuah video di media sosial yang menunjukkan baliho Ganjar diturunkan oleh pihak Danramil Muara Teweh atas perintah Dandim Barito Utara. Tindakan pencopotan ini kemudian diprotes oleh Ketua Umum Ganjarian, Guntur Romli, yang menganggapnya dapat menimbulkan persepsi negatif karena TNI seharusnya bersikap netral.

"Jika memang perlu dilakukan penertiban terhadap baliho, maka yang berwenang melakukannya adalah aparat Pemda, misalnya Satpol PP, bukan pihak militer," ujar Guntur seperti yang dilaporkan oleh INDToday.

Posting Komentar

Tambahkan Komentar Anda

Lebih baru Lebih lama