 |
| Gedung DPR/MPR di Jalan Jenderal Gatot Subroto, Jakarta. (Liputan6.com/Devira Prastiwi) |
INDToday.ID, News - Google akhirnya memberikan respons terkait kontroversi nama Gedung Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) yang berubah menjadi sejumlah nama tidak pantas di Google Maps. Melalui pesan singkat kepada tim INDToday pada Selasa (7/6/2023), perwakilan Google menyatakan bahwa mereka telah mengetahui kasus ini dan sedang meninjau masalah tersebut untuk mengambil tindakan yang sesuai.
Google menjelaskan bahwa sistem otomatis dan operator terlatih mereka bekerja secara terus-menerus untuk memantau perilaku mencurigakan di Google Maps, termasuk kesalahan dalam pengeditan tempat. Mereka juga menekankan bahwa pengguna dapat melaporkan tempat yang salah dan konten yang tidak pantas, sehingga Google dapat menjaga agar informasi di Google Maps tetap autentik dan dapat diandalkan.
Kontroversi ini telah menjadi perbincangan di media sosial, khususnya Twitter, di mana pengguna membagikan tangkapan layar hasil pencarian mereka di Google Maps yang menampilkan sejumlah nama yang tidak pantas untuk Gedung DPR/MPR. Seharusnya, nama gedung tersebut adalah Gedung DPR RI atau Gedung MPR/DPR/DPD RI.
Beberapa nama yang muncul di Google Maps antara lain Tempat Dajjal Turun, Gedung Penipu Rakyat, DPR Mata Duita, Budidaya Koruptor, Peternakkan Tikus, Jasa Jual Pulau, dan Istana Tikus. Warganet bereaksi dengan berbagai komentar dan keheranan terkait perubahan nama ini, banyak di antaranya yang membagikan tangkapan layar dan memberikan komentar lucu mengenai situasi tersebut.
Perubahan nama ini mengundang kekhawatiran dan kritik dari masyarakat, karena nama yang tidak pantas tersebut mencerminkan sikap tidak menghormati terhadap lembaga negara dan merusak reputasi Gedung DPR. Sebagai platform yang populer dan sering digunakan, Google Maps memiliki tanggung jawab untuk memastikan keakuratan dan kesesuaian informasi yang disajikan kepada pengguna.
Diharapkan bahwa dengan adanya tanggapan dari Google, masalah ini dapat segera ditangani dan nama Gedung DPR dapat dikembalikan ke bentuk yang semestinya.